Austrian Airlines dan Bandara Wina Uji Coba Tes Antigen Covid-19

Tes antigen Covid-19 uji cobanya sudah dimulai oleh Austrian Airlines yang bekerja sama dengan Bandara Wina. Pada tahap awal, seluruh penumpang OS 229 dengan tujuan ke Berlin, Jerman akan mendapat kesempatan mengikuti rapid test sebelum keberangkatan pada periode 23 Oktober – 8 November 2020.

Baca juga: Alat Tes Corona Supercepat Buatan Israel Jadi Senjata Baru Bandara Eropa Cegah Covid-19

Tes ini dilakukan secara gratis dan sukarela di mana Bandara Wina sudah mendirikan pusat pengujian di area check in Terminal 3. Nantinya setelah mengikuti tes, hasil nya akan didapat oleh penumpang dalam waktu 10-15 menit, baik melalui SMS atau, atas permintaan, setelah pertanyaan pribadi.

Kemudian, boarding pass akan bisa aktif digunakan jika hasil tes negatif dan membuat para penumpang untuk masuk ke keamanan area dan gerbang. Tetapi bila sebaliknya yakni hasil positif, penumpang akan dirawat oleh layanan medis bandara untuk mengklarifikasi kondisi medis sepenuhnya.

Karena itu, langkah selanjutnya ditentukan oleh otoritas kesehatan yang bertanggung jawab. Di mana penumpang dapat memesan kembali atau membatalakan penerbangan mereka dengan Austria Airlines secara gratis.

“Pesawat sudah menjadi alat transportasi teraman di sektor transportasi umum. Namun, kami ingin melangkah lebih jauh, dan membuat perjalanan melalui udara lebih aman,” kata COO Austrian Airlines Jens Ritter yang dikutip KabarPenumpang.com dari aviation24.be (24/10/2020).

Banyaknya pembatasan perjalanan telah menyulitkan bandara dan maskapai penerbangan untuk memastikan operasi penerbangan yang stabil dalam beberapa bulan terakhir. Untuk alasan ini, dalam kerjasama dengan Bandara Wina, Austrian Airlines telah menetapkan tujuan untuk menunjukkan bagaimana seseorang dapat mengintegrasikan pengujian cepat ke dalam rantai perjalanan penumpang.

Grup Lufthansa bekerja dengan mitra dalam proses yang memungkinkan mobilitas antarbenua dan kebebasan untuk bepergian, juga selama pandemi virus korona, sambil menjaga perlindungan kesehatan. Temuan yang diperoleh dari uji operasi di Wina akan diintegrasikan ke dalam keseluruhan proyek yang dilaksanakan oleh Grup Lufthansa.

“Kami harus membongkar penghalang yang diciptakan oleh virus korona selama beberapa bulan terakhir. Untuk masa depan, tujuan kami adalah untuk mencapai pelonggaran yang sesuai dari pembatasan perjalanan. Namun, pertama-tama kami bertujuan untuk menunjukkan bagaimana program pengujian yang ditargetkan bisa bekerja”, jelas Ritter.

Julian Jäger, Anggota Dewan Manajemen dari perusahaan pengelola bandara Flughafen Wien AG, menambahkan, seluruh industri pariwisata dan perjalanan sangat membutuhkan solusi yang tahan terhadap masa depan. Jika uji coba berjalan dengan baik, pengujian dapat ditawarkan dalam skala yang lebih besar.

Sehingga penggunaan nasional di bandara dan oleh maskapai penerbangan dalam kerangka rezim pengujian seragam di seluruh Eropa dapat memungkinkan kebebasan untuk keluar dari krisis. Tes antigen cepat memberikan hasil yang cepat dan dapat diintegrasikan dengan baik ke dalam proses operasional perjalanan udara bagi penumpang, yang penting bagi ekonomi dan pariwisata.

“Proyek percontohan memungkinkan kami untuk melihat ke masa depan dalam waktu dekat dan, di atas segalanya, untuk menunjukkan kelayakan dari proses yang diperlukan. Ini akan memungkinkan tes antigen untuk digunakan secepat mungkin , asalkan mereka memiliki kualitas yang dibutuhkan dalam hal kepekaan dan spesifisitas. Dengan cara ini, kita mengambil langkah menuju ‘normalitas baru’ untuk memberikan kehidupan sosial dan ekonomi kita dorongan yang sesuai,“ ujar Sekretaris Negara Penerbangan Magnus Brunner.

Untuk diketahui, program pengujian ini, enumpang akan diberi tahu tentang kemungkinan pengujian sebelum keberangkatan melalui email pra-penerbangan dan undangan check in. Saat ini, tes antigen Covid-19 cepat tidak menggantikan tes PCR yang diamanatkan oleh otoritas kesehatan.

Baca juga: Gelar Rapid Test, Bandara Vancouver dan WestJet Airlines Jadi Contoh Penanganan Covid-19 di Kanada

Artinya, semua penumpang harus terus mematuhi peraturan masuk lokal. Kewajiban untuk mengenakan masker di dalam penerbangan Austrian Airlines serta di bandara tetap berlaku, kecuali anak-anak di bawah usia enam tahun dan penumpang yang dapat menunjukkan pernyataan medis yang sesuai serta tes PCR negatif (dengan hasil tidak lebih dari 48 jam).

Beruang Serang Pekerja Konstruksi Kereta Peluru Shinkansen Gegara Kehabisan Biji Pohon Ek

Terjadi serangan oleh beruang di lokasi pembangunan jalur kereta peluru Shinkansen. Salah satu pekerja konstruksi berusia 49 tahun di Prefektur Fukui, Jepang harus menderita patah kaki dan luka serius di bagian tubuh lainnya.

Baca juga: ‘Serangan’ Beruang Bikin Penerbangan di Rusia Terhenti Puluhan Menit!

Serangan beruang ini terjadi pada Jumat (23/10/2020) kemarin dan ternyata dalam serentetan serangan tersebut setidaknya tujuh orang terluka dalam kurun sepuluh hari terakhir. KabarPenumpang.com melansir dari laman globalconstructionreview.com (26/10/2020), ahli konservasi mengatakan, bahwa serangan terjadi karena beruang kekurangan biji pohon ek.

Di mana biji pohon ek merupakan makanan beruang hitam Asia yang sebagaian besar herbivora. Karena kekurangan makanan, maka beruang keluar dari habitat hutan mereka dan berkonflik dengan manusia yang dianggap mengganggu tempat tinggalnya.

Sebelum insiden ini terjadi masyarakat peduli beruang dan hutan Jepang telah meminta pemerintah nasional serta lokal untuk menjaga habitat beruang. Di mana masyarakat bisa mengambil biji pohon ek ke dalam hutan dan menanam pohon penghasil kacang.

Populasi beruang hitam Jepang diperkirakan berjumlah antara 15 ribu hingga 20 ribu ekor. Untuk diketahui, sepuluh menit sebelum menyerang pekerja konstruksi di jalur Hokuriku Shinkansen, beruang itu menyerang seorang karyawan pria berusia 56 tahun di West Japan Railway Co. yang sedang melakukan peregangan sekitar pukul 08.30 pagi sebelum giliran kerjanya di halaman rel.

Dia menderita goresan yang tidak mengancam jiwa di leher dan bahu. Sekitar pukul 11.00 pagi, beruang itu, yang digambarkan sebagai jantan dewasa sepanjang satu meter, ditembak dan dibunuh oleh tim pemburu setempat. Di tempat terpisah, pada hari Jumat, beruang lain menyerang seorang wanita berusia 70-an di kota prefektur Ono sekitar pukul 13.00 siang saat dia masuk ke mobilnya.

Beruang menggigit bagian belakang kepala dan lengan kirinya sebelum meninggalkan tempat kejadian. Luka-lukanya tidak mengancam nyawa.
Sekitar seminggu sebelumnya, seekor beruang menyerang empat orang berusia antara 50-an hingga 90-an di Hakusan, Prefektur Ishikawa, dan merusak sebuah mobil polisi, sebelum ditembak mati.

Baca juga: Lockdown di Turki, Bikin Beruang Cokelat Cari Makan di Stasiun

Serangan tersebut menyebabkan seorang pria berusia 95 tahun dan seorang wanita berusia 63 tahun terluka parah. Dua pemburu jantan, berusia 57 dan 72 tahun, menderita luka ringan setelah bertemu dengan hewan tersebut. Selama melakukan aksinya, beruang itu menyerang sebuah mobil polisi, menusuk salah satu bannya.

Rayakan Hari Jadi Ke-35, Super Mario Menghiasi Stasiun Shinjuku dan Tokyo

Stasiun kereta api maupun kereta cepat di Jepang hampir selalu menghadirkan berbagai macam karakter kartun. Biasanya kehadiran tokoh kartun ini untuk memperingati hari jadi atau hal lainnya. Belum lama ini untuk menandai hari jadinya yang ke-35, Super Mario hadir di Stasiun JR Shinjuku dan Tokyo.

Baca juga: Doraemon Ulang Tahun Ke-50, Seibu Railway Hadirkan Kereta Bertema Robot Kucing Ikon Budaya Jepang

Tukang ledeng Italia tersebut, merupakan karakter kartun yang dimulai kehadirannya dari game Super Mario Bros asli. Di mana dalam permainan tersebut, ada kotak tanda tanya bonked, bertarung melawan Bowser dan menyelamatkan Princess Peach dalam beberapa kesempatan.

Dilansir dari soranews24.com (30/9/2020) oleh KabarPenumpang.com, Mario juga beralih ke dunia game modern dengan AR Mario Kart baru untuk Nitendo Switch. Untuk merayakannya, dua stasiun tersebut menghadirkan Mario dan teman-temannya dalam acara perayaan khusus yang disebut ‘Super Mario Play! Tokyo!’.

Di mana pintu keluar selatan Stasiun JR Shinjuku mencatat sejarah Mario dari awal NES hingga era digital yang modern melalui seni kotak video game. Di sini, Anda akan mengenali favorit lama seperti Super Mario 64 dan Suoer Mario Land untuk Game Boy.

Kemudian akan ada di lantai dua Granroof di sisi Yaesu Stasiun Tokyo, terdapat lukisan dinding dengan ilustasi dan seni dalam game dari Mario, Boo, Princess Peach, Koopa Troopas dan anggota Kerajaan Jamur lainnya dalam urutan kronologis. Selain itu, 35 stasiun lain milik JR mengadakan “reli perangko”, sebuah promosi di mana pengendara dapat memenangkan hadiah dengan mengunjungi stasiun yang berpartisipasi.

Biasanya, ini dilakukan dengan menginjak selembar kertas secara fisik, tetapi untuk Super Mario Play! Tokyo! Prosesnya akan digital, dengan setiap stasiun diwakili oleh sampul game Super Mario. Di dalam setiap stasiun ada papan yang cocok dengan kode QR yang dapat Anda gunakan untuk mendaftarkan “cap” melalui ponsel cerdas Anda.

Mengunjungi lima stasiun dan menggunakan total 500 yen atau lebih dengan kartu JR prabayar Suica memberi Anda satu set stiker, dan mengunjungi 15 stasiun akan memberi Anda tempat kartu atau rail pass (selama persediaan masih ada). Penggemar yang menyelesaikan sirkuit dari 35 stasiun juga dapat mengikuti pengundian untuk mendapatkan kesempatan memenangkan jam siluet Mario bergaya piksel atau voucher JR senilai 10 ribu yen (US$94).

Baca juga: Pixar’s Toy Story Akan Hiasi Kereta Peluru Jepang yang Melintasi Pulau Kyushu

Super Mario Play! Tokyo! Dimulai 8 Oktober. Reli perangko digital dan pajangan Stasiun JR Shinjuku selesai pada 17 Desember, tetapi perlu diingat bahwa karya seni Stasiun Tokyo selesai lebih awal, pada 23 November.

Erdogan dan Negara Islam Mau Boikot Perancis, Bagaimana dengan Pesawat Airbus?

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memerintahkan seluruh penduduknya untuk tidak lagi membeli barang-barang berlabel Perancis. Pernyatannya ini menanggapi sikap Presiden Perancis Emmanuel Macron yang telah membela penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW dan mendorong munculnya Islamofobia.

Baca juga: Terlepas Soal Boikot, Qatar Masih Rajai Penerbangan Langsung Jarak Jauh di Dunia

Dilansir alkhaleejtoday.co, selain Erdogan, seruan boikot Perancis juga datang dari beberapa negara Islam lainnya, seperti Kuwait, Qatar, Yordania, dan Iran.

Di negara-negara tersebut, seruan boikot produk-produk Perancis sudah nyata terjadi. Restoran, pusat perbelanjaan, swalayan, dan berbagai tempat lainnya sudah tak lagi menjual produk Perancis. Sebagai gantinya, bahkan, beberapa negara Islam saling mempromosikan produk mereka. Seperti di Qatar, mereka mempromosikan produk-produk Turki untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas produk-produk Perancis yang sudah diboikot.

Akan tetapi, seruan memboikot produk-produk Perancis mungkin tak akan berjalan secara kaffah atau menyeluruh di beberapa negara Islam. Setidaknya, itulah pandangan dari wartawan asal Belgia, Sam Morgan, sebagaimana laporan al-monitor.com. Dari banyaknya produk Perancis, satu yang menarik adalah pesawat komersial Airbus, dimana hampir seluruh negara-negara Islam di atas memiliki pesawat tersebut yang dioperasikan oleh maskapai nasional mereka.

Qatar Airways, maskapai nasional Qatar, sejauh ini tercatat memiliki sekitar 106 pesawat Airbus, mulai dari Airbus A319-100LR, A320-200, A321neo, A330-200, A350-900, A350-1000, dan A380-800. Royal Jordanian Airlines, maskapai nasional Yordania, sejauh ini, menurut airfleets.net, tercatat memiliki sekitar 66 pesawat, mulai dari Airbus A300, A310, A320, A321, A330, dan A340.

Kuwait Airways, maskapai nasional Kuwait, dari data planespotters.net, memiliki sekitar 59 pesawat Airbus, seperti A300, A310, A320, A330, dan A340. Iran Air, maskapai nasional Iran pun demikian, memiliki 41 pesawat Airbus dengan berbagai jenis.

Turkish Airlines juga tak ketinggalan. Bahkan, maskapai nasional Turki, negara tempat Erdogan memimpin, tercatat memiliki pesawat Airbus terbanyak maskapai-maskapai di atas, mencapai 270 armada. Menariknya lagi, seruan Erdogan memboikot produk-produk Perancis nyaris bersamaan dengan pengiriman Airbus A350 perdana Turkish Airlines. Lantas, akan dikemanakan pesawat tersebut?

Baca juga: Ingatkan untuk Perbaiki Hijab Penumpang, Aplikasi Ride-Hailing Iran Malah Diboikot!

Sejauh ini, pemberitaan di dunia tak banyak yang menyinggung tentang keberadaan pesawat Airbus yang notabene berbasis di Toulouse, Perancis. Tentu saja perusahaan tersebut membayar pajak ke pemerintah Perancis. Di samping itu, Airbus juga menyerap ratusan ribu tenaga kerja. Itu artinya, perusahaan itu menjadi salah satu yang menghidupi Perancis dan sudah sepatutnya Airbus juga wajib diboikot dengan posisinya tersebut.

Namun, beberapa agen travel di negara-negara Islam dilaporkan sudah tidak menjual tiket ke Perancis. Qatar, misalnya, ada sekitar 450 agen travel yang menghentikan penjualan tiket tujuan ke Perancis. Tetapi, sekali lagi, belum ada laporan spesifik terkait keberadaan pesawat Airbus. Bahkan, dari data penerbangan pesawat, berbagai maskapai di atas juga masih menerbangkan pesawat Airbus. Menarik ditunggu, akankah kebijakan boikot produk Perancis akan menyasar pesawat-pesawat Airbus?

Sejak Februari 2020, 99,9 Persen Penumpang Qatar Airways Bebas Covid-19

Maskapai penerbangan mulai kembali melebarkan sayapnya meski pandemi Covid-19 masih melanda dunia. Salah satu maskapai yang kini sudah beroperasi kembali secara normal adalah Qatar Airways. Maskapai ini telah mencatatkan lebih dari 99,988 persen penumpang yang terbang dengan mereka bebas Covid-19. Di mana bila dipresentasekan hanya kurang dari satu persen penumpang terkonfirmasi positif virus tersebut.

Baca juga: Susul Singapore Airlines, Qatar Airways Luncurkan Menu Vegetarian

Bahkan sampai saat ini awak kabin yang terinfeksi di dalam pesawat hanya 0,002 persen. Jumlah tersebut tercatat sejak Qatar Airways memperkenalkan APD lengkap pada awak kabin bulan Mei lalu serta face shield untuk seluruh penumpang.

“Statistik terbaru ini adalah bukti bahwa melalui penerapan langkah-langkah yang tepat, seperti pemberlakuan prosedur keselamatan dalam kabin, kebersihan, dan pembatasan jarak fisik yang ketat di bandara, begitu pula dengan kepatuhan terhadap persyaratan masuk dan tes dari otoritas setempat, penumpang tak perlu resah soal melakukan perjalanan udara,” ujar Chief Executive Qatar Airways Group, Akbar Al Baker yang dikutip dari keterangan tertulis.

Dia mengatakan, sejak awal merebaknya Covid-19, mereka sudah menerapkan program pemantauan, deteksi virus dan kebersihan dalam kabin paling ketat di kalangan komunitas penerbangan global. Sebab sebagai industri penerbangan, Baker menyebutkan, mereka ingin sektor ini dapat kembali pulih dengan menjamin keselamatan dan perlindungan bagi penumpang dari keberangkatan hingga kedatangan di semua maskapai penerbanga.

Baker menjelaskan, pendekatan berbasis risiko mendorong kami untuk menerapkan sejumlah langkah tambahan, seperti pemberlakuan tes PCR untuk penumpang yang berangkat dari negara-negara ‘berisiko tinggi’, juga penggunaan sistem penyaringan udara HEPA tercanggih dalam pesawat. Hal ini merupakan tambahan dari Sistem Kabin Ultraviolet Honeywell yang baru-baru ini diperkenalkan yang dioperasikan oleh Qatar Aviation Services sebagai langkah tambahan saat pembersihan armada pesawat mereka.

Ini juga sekaligus menjadi bukti komitmen Qatar Airways dalam menyempurnakan praktik keselamatannya. Qatar Airways pun telah menerapkan segala upaya yang mungkin dilakukan untuk melindungi awak kabin dan karyawan dari paparan hingga penularan melalui pelatihan pencegahan penularan dalam pesawat yang diberikan oleh spesialis serta pengenalan seragam penerbangan APD lengkap di bulan Mei kemarin.

“Langkah yang kami ambil ini sukses menghapuskan risiko penularan hingga saat ini. Setelah pemberlakuan langkah-langkah penting tersebut, kami berhasil melaporkan bahwa 99,988 persen di antara lebih dari 4,6 juta penumpang yang terbang bersama kami terdeteksi bebas COVID-19 sejak Februari 2020. Di samping itu, kurang dari satu persen dari lebih dari 37 ribu penerbangan Qatar Airways telah terkonfirmasi membawa penumpang yang terinfeksi,” tambahnya.

Baker menyebutkan, studi IATA terbaru menukan satu dari 27 juta penumpang tertular Covid-19 di dalam pesawat. Sehingga dirinya berharap penumpang dapat bepergian dengan tenang ketika mengetahui bahwa terbang akan terus menjadi bentuk perjalanan yang paling aman.

“Meskipun angka ini rendah, kami akan terus memantau dengan saksama perkembangan global dalam upaya mengendalikan penyebaran COVID-19, juga bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat untuk mendukung aktivitas pelacakan setiap kali ada kasus positif terkonfirmasi dengan subjek penumpang yang terbang bersama kami dalam rentang waktu masa inkubasi. Sebagai sebuah industri, selayaknya kami tetap waspada dan tidak mudah berpuas diri namun tetep memastikan penerapan prosedur keselamatan serta keamanan yang ketat demi menghapus kekhawatiran para penumpang, baik mereka yang hendak pulang ke rumah mereka atau, mengunjungi kerabat atau sanak saudara, atau berekreasi,” tambahnya.

Baca juga: Dear Guru, Qatar Airways Bagikan 21 Ribu Tiket Gratis Tujuan ke Seluruh Dunia! Simak Cara Dapatkannya

Menurut data terbaru IATA, Qatar Airways berhasil meraih predikat sebagai maskapai internasional terbesar selama April hingga Juli dengan memenuhi misinya untuk mengantar para penumpangnya pulang ke rumah masing-masing. Hal itu lantas makin mendorong maskapai untuk memberikan pengalaman terbaik bagi penumpang dari segi keselamatan dan keandalan serta mampu memulihkan jaringan pelayanan secara efektif. Maskapai kami telah menerapkan protokol keselamatan dan kebersihan yang paling ketat, baik di dalam pesawat maupun di Hamad International Airport.

Hari Ini, 89 Tahun Lalu, Kapal Induk Terbang Pertama di Dunia USS Akron ZRS-4 Mulai Beroperasi

Pada hari ini, 89 tahun lalu, bertepatan dengan Selasa, 27 Oktober 1931, kapal induk terbang pertama di dunia, USS Akron (ZRS-4) milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mulai beroperasi. Satu-satunya kapal udara di dunia yang bertenaga helium ini disebut kapal induk dikarenakan kemampuannya untuk mengangkut beberapa pesawat tempur biplan F9C-2 Curtiss Sparrowhawk.

Baca juga: Hari Ini, 111 Tahun Lalu, DELAG Maskapai Pertama di Dunia Asal Jerman Resmi Berdiri

Dilansir airships.net, ide untuk membuat versi awal dari USS Macon (ZRS-5), yang beroperasi antara September 1931 dan April 1933 ini, muncul setelah Biro Aeronautika Angkatan Laut AS mengajukan proposal Five Year Plan. Pada tahun 1926, Kongres AS pun menyetujui proposal tersebut untuk memproduksi kapal udara kaku yang jauh lebih besar dari kapal udara legendaris Zeppelin.

Kapal induk terbang pertama di dunia USS Akron (ZRS-4) saat ingin merilis pesawat tempur. Foto: NavSource Naval History

Sekalipun dibangun untuk menyaingi Zeppelin, namun USS Akron (ZRS-4) diproduksi oleh Goodyear-Zeppelin Corporation, perusahaan patungan Luftschiffbau Zeppelin dan Goodyear Tire and Rubber Corporation.

Menariknya, USS Akron (ZRS-4) tak mengikuti desain Zeppelin. Hal itu dikarenakan tim desain dan konstruksi kapal udara dikepalai langsung oleh kepala insinyur Zeppelin, Karl Arnstein. Arnstein memang diketahui menolak desain konvensional Zeppelin di bawah arahan Ludwig, kepala desainer Zeppelin Company senior sejak LZ-2 tahun 1906 yang cenderung konservatif.

Desain kapal udara Zeppelin tradisional konstruksinya dibangun dari single braced girder, yang umumnya berjarak 15 meter dengan tanpa pengait di antaranya. Desain Arnstein untuk USS Akron dan USS Macon menggunakan apa yang disebut “deep rings”, yang merupakan struktur segitiga besar dengan jarak 22,5 meter.

Dengan desain itu, kapal udara buatan Arnstein diklaim lebih kuat dan tangguh. Itulah mengapa selain mampu mengangkut penumpang, USS Akron (ZRS-4) juga mampu mengakut pesawat tempur dengan sistem penggerak semi otomatis saat peluncurannya di bagian lambung kapal berbentuk hurut “T”.

Kapal udara yang digerakkan oleh Mesin Maybach VL-2 560 horse power yang dihubungkan ke empat baling-baling di sebelah kanan dan kiri kapal ini, pada pelaksanannya, dioperasikan sebagai kapal intai. Dengan stabilitas tinggi dan senyap berkat inovasi desain oleh kepala insinyur Zeppelin, USS Akron (ZRS-4) jadi armada yang cocok untuk misi pengintaian.

Namun, kapal udara ini masih terlalu besar untuk melakukan misi tersebut. Maklum, dengan panjang keseluruhan 785 kaki (239 m), kapal udara ini jadi salah satu yang terbesar dan jauh lebih besar dibanding kapal udara legendaris Zeppelin, LZ 129 Hindenburg dan LZ 130 Graf Zeppelin II memiliki panjang sekitar 18 kaki (5,5 m). Terlebih, di awal-awal penggunaannya, USS Akron (ZRS-4) belum didukung oleh skuadron tempur F9C-2 Curtiss Sparrowhawk biplane. Alhasil, misi pengintaian USS Akron (ZRS-4) berjalan tak sempurna.

Proses peluncuran pesawat tempur dari kapal induk terbang USS Akron (ZRS-4). Foto: Airship.net

Baca juga: Hari Ini, 91 Tahun Lalu, Kapal Udara R101 Buatan Inggris Pesaing Zeppelin Terbang Perdana

Barulah setelah didukung oleh F9C-2 Curtiss Sparrowhawk biplane pada Juli 1932, misi pengintaian USS Akron (ZRS-4) mulai membuahkan hasil. Namun sayang, memasuki 1933, tepatnya pada 4 April di tahun tersebut, USS Akron (ZRS-4) mengalami kecelakaan akibat dihantam badai di lepas pantai New Jersey, AS.

Nahasnya lagi, penerbangan dalam misi untuk mengkalibrasi peralatan pencari arah radio di sepanjang pantai timur laut AS itu memuat banyak perwira tinggi AS, seperti Laksamana Muda William Moffett, Kepala Biro Aeronautika Angkatan Laut, dan Komodor Frederick T. Berry, komandan NAS Lakehurst. Tak lupa, kapal juga memuat Frank C. McCord selaku komandan kapal. Tak lama setelah itu, USS Akron (ZRS-4) pun dipensiunkan oleh Angkatan Laut.

Penularan Covid-19 Lebih Subur Terjadi di Ruangan Ber-AC Tanpa Sirkulasi Udara

Sampai saat ini penularan virus corona baru atau Covid-19 melalui udara masih menjadi subjek perdebatan dan tidak dapat dikesampingkan dengan jelas. Seperti laporan ilmiah terbaru yakni 5 Oktober 2020, dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS, telah mengakui modus penularan ini.

Baca juga: Apakah Aerosol Bisa Sebabkan Infeksi? Lalu Apakah Buka Jendela Ruangan Bisa Hindari Virus?

Di mana mereka mengatakan bahwa “patogen yang terutama ditularkan melalui kontak dekat yaitu, transmisi kontak dan transmisi droplet terkadang juga dapat menyebar melalui transmisi udara dalam keadaan khusus”. Tetesan dan partikel yang lebih kecil dari 5 nanometer yang mengandung virus tetap tertahan selama Ukuran virus adalah 80-160 nm dan tetap aktif selama 48-72 jam di permukaan dalam ruangan, disinilah tantangan terletak saat virus berkembang yang mana berada di udara dan dibawa ke kamar atau ruangan ber-AC.

Kemungkinan tertular infeksi melalui penularan melalui udara sangat tinggi di ruang tertutup (gedung, transportasi umum) atau ruang yang tidak berventilasi baik atau ketika terkena tetesan pernapasan yang dihasilkan selama berteriak, bernyanyi keras, dan berolahraga dalam waktu lama. Ada dua transmisi utama media di ruang dalam ruangan: batuk yang dihasilkan aerosol dan partikulat (debu) tersuspensi di udara Pengurangan aerosol dalam ruangan dan tingkat debu merupakan langkah menuju mitigasi sumber penularan ini.

KabarPenumpang.com merangkum indialegallive.com (10/10/2020), ternyata laporan terkait penularan di ruang terbatas sudah ada seperti di pusat perbelanjaan, asrama pekerja, pertemuan keagamaan, kantor bahkan kapal pesiar seperti awal virus ini muncul.Di mana kapal pesiar Diamond Princess masih memiliki jejak Covid-19 di berbagai permukaan kabin yang bergejala dan penumpang asimtomatik hingga 17 hari setelah kabin dikosongkan.

Hal tersebut kemudian akhirnya menyoroti peran sistem ventilasi yang buruk dalam penyebaran Covid-19. Beberapa sistem pendingin udara mensirkulasi ulang udara dalam ruangan dan mencampurnya dengan udara luar yang segar. Arus udara yang dihasilkan oleh kipas AC memungkinkan virus untuk tetap melayang di udara untuk waktu yang lebih lama dan melakukan perjalanan lebih jauh daripada yang seharusnya mereka tempuh.

Sistem AC terpusat dan sistem ventilasi onboard tidak dirancang untuk menyaring partikel sekecil virus corona, penyakit ini menyebar dengan cepat ke kabin lain selama masa karantina. Namun, hal yang sama tidak berlaku untuk sistem pendingin udara di dalam pesawat.

Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional, risiko penularan di pesawat mungkin lebih rendah daripada di banyak ruang terbatas karena pesawat modern memiliki sistem penyaringan udara kabin yang dilengkapi dengan filter HEPA atau filter udara partikulat efisiensi tinggi memiliki performa serupa dengan yang digunakan untuk menjaga kebersihan udara di ruang operasi rumah sakit dan ruang bersih industri.

Filter ini sangat efektif dalam menjebak partikel mikroskopis sekecil bakteri dan virus dan dapat menangkap lebih dari 99 persen Ini biasanya menyediakan antara 15 dan 20 kaki kubik total pasokan udara per menit. Sistem udara kabin dirancang untuk beroperasi paling efisien dengan mengalirkan sekitar 50 persen udara luar dan 50 persen udara yang disirkulasikan ulang.

Metode teknologi yang direkomendasikan untuk mengurangi penularan virus melalui udara adalah pengenceran, tekanan udara, filtrasi dan pemurnian di mana Filter menjebak semua patogen, membentuk koloni patogen dan merupakan sumber infeksi. Oleh karena itu, dibutuhkan pemurnian. ASHRAE atau American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers merekomendasikan tujuh strategi yakni pengenceran (tingkat ventilasi tinggi yaitu perubahan udara per jam), pola aliran udara (bagaimana udara mengalir), tekanan udara (tekanan negatif di ruang isolasi sehubungan dengan) lingkungan), suhu, kelembaban relatif, filtrasi dan iradiasi kuman ultraviolet sebagai strategi untuk mengurangi paparan aerosol infeksius.

Oleh karena itu, cara untuk mengurangi transmisi ini adalah dengan meningkatkan ventilasi dengan udara luar, dapat dilakukan melalui cara alami atau udara segar. Jadi buka jendela jika memungkinkan dan hindari sirkulasi ulang udara atau dapatkan lebih banyak udara segar.

Sistem penyejuk udara dan ventilasi untuk perumahan serta bangunan lain seperti rumah sakit, hotel dan sekolah harus diperiksa dan dibersihkan secara teratur untuk mencegah penularan. Bangunan yang menggunakan ventilasi sentral harus menggunakan filter yang paling efisien.

Baca juga: Ilmuwan: Bukti Penularan Covid-19 di Udara Semakin Banyak

Filter dengan efisiensi lebih tinggi seperti HEPA harus digunakan dan tingkat pergantian udara yang lebih tinggi per jam (10-15) disarankan untuk bangunan berventilasi mekanis. Gunakan AC jendela yang memiliki pemasukan udara luar dan biarkan ventilasi terbuka. Jika AC atau ventilasi tidak tersedia, seperti yang terjadi di kebanyakan rumah, buka jendela untuk memungkinkan udara segar masuk ke ruang tertutup. Semua kipas angin harus berfungsi.

Veelo, Setang dengan Roda Mirip Traktor Tangan

Setiap orang memiliki kebutuhan tersendiri untuk bermain dengan berbagai alat yang dilengkapi roda. Mungkin sepatu roda, sepeda ataupun skeatboard sudah sering digunakan. Tetapi ketika menggunakan sepatu roda ada yang ingin bila menggunakan tambahan roda untuk dipegang.

Baca juga: Sambil Gowes, Iwind Bikin Pesepeda Mampu Menghirup Udara Murni

Ya Veelo atau sepeda yang hanya pegangan dan satu roda depan bisa membatu seseorang yang menginginkan tambahan dorongan ketika menggunakan sepatu roda. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (22/10/2020), Veelo merupakan besutan Brice Jamienson seorang pengusaha asal Kanada.

Veelo memiliki dasar rangka baja tahan karat yang tersambung dengan satu set setang yang dapat diperpanjang di bagian belakang dan roda dibagian depan. Bila dilihat ini seperti gerobak dorong listrik tapi hanya dorongannya saja atau terlihat seperti sebuah traktor tangan.

Veelo dilengkapi dengan roda yang memiliki pelek 20 inci, roda dengan ketebalan 4 inci dan motor hub tanpa sikat yang mampi menghasilkan kecepatan tertinggi 20 mph atau sekitar 32 km per jam. Motor ini dikendalikan oleh throttle di setang.

Selain itu Veelo dilengkapi dengan tuas rem dan layar LED yang akan menampilkan data seperti kecepatan dang tingkat pengisian baterai. Veelo menggunakan paket baterai lithium yang dipasang di bingkai.

Sistem pengereman pun regeneratif sehingga membantu dalam keamanan pengguna. Fitur lainnya yakni lampu LED di bagian depan dan belakang yang disertai indikator belok. Tak hanya itu, Veelo diperlengkap dengan sistem suspensi.

Bahkan sebuah aplikasi tambahan dalam pengerjaan akan membuat tampilan LED sekaligus memungkinkan pengguna untuk mengubah kinerja perangkat. Saat ini Veelo juga tengan menjadi subjek kampanye Kickstarter. Untuk satu Veelo sendiri dibanderol dengan harga sekitar CAD$1300 atau sekitar sekitar US$989.

Baca juga: Rail Bicycle, Mudahkan Petugas Kereta Api Lakukan Inspeksi Pada Jalur Rel

Untuk diketahui, Easyglider adalah alat serupa, tetapi tampaknya tidak lagi diproduksi. Ini juga memungkinkan untuk menggunakan unicycle listrik FlyRad dengan cara yang sama, meskipun cukup pendek sehingga pengguna harus jongkok saat menggunakannya.

BiLevel “Double Decker,” Ciri Khas Kereta Api di Negara Maju

Kereta dua tingkat atau yang dikenal dengan BiLevel atau kereta double decker merupakan jenis kereta yang memiliki dua tingkat akomodasi penumpang dibandingkan kereta standar. Kereta dengan dua tingkat ini meningkatkan kapasitas penumpang dalam contoh kasus hingga 57 persen per kereta.

Baca juga: Obsesi PT KAI Hadirkan Kereta Bertingkat, Akankah Terealisasi?

Di beberapa negara kereta dua tingkat ini sering disebut dostos yang berasal dari bahasa Jerman Doppelstockwagen. Penggunaan kereta bertingkat dapat mengatasi masalah kapasitas penumpang kereta api, menghindari pilihan lain yang terkait dengan biaya infrastruktur seperti kereta yang lebih panjang sehingga membutuhkan peron yang sangat panjang.

Kemudian frekuensi kereta api yang banyak per jamnya, di mana sinyal atau persyaratan keselamatan kereta tidak memungkinkan atau menambahkan jalur disampingnya. Dirangkum KabarPenumpang.com dari wikipedia, kereta dengan dua tingkat diklaim lebih hemat energi dan akan menghemat biaya operasi per penumpang.

Dengan dua tingkat ini, dapat mengangkut sekitar dua kali lebih banyak seperti standar tanpa memerlukan dua kali lipat berat untuk menarik atau bahan pembuat. Namun kereta bertingkat memakan waktu lebih lama untuk menaik turunkan penumpang di setiap stasiun karena lebih banyak orang yang akan keluar masuk kereta.

Peningkatan waktu tinggal membuat mereka paling populer untuk rute jarak jauh yang membuat lebih sedikit stasiun pemberhentian. Kereta dua tingkat mungkin tidak dapat digunakan di negara-negara atau sistem kereta api tua dengan ruang bebas yang rendah.

Ini mencakup banyak jaringan kereta api di timur laut Amerika Serikat dan hampir seluruh jaringan British Rail. Di beberapa negara seperti Inggris, jalur baru yang dibangun lebih tinggi dari yang ada struktur gauge untuk memungkinkan penggunaan kereta api bertingkat di masa depan.

Kereta dua tingkat berasal setidaknya dari paruh kedua abad ke-19. Di Prancis beberapa ratus voitures à impériale dengan kursi di atap digunakan oleh Chemins de fer de l’Ouest , Chemins de fer de l’Est dan Chemins de fer du Nordpada tahun 1870, telah digunakan selama lebih dari 2 dekade.

Yang mana desainnya terbuka di bagian samping dengan atap ringan atau tenda yang menutupi jok. Pada tahun 1860-an MJB Vidard memperkenalkan gerbong dua lantai di Chemins de fer de l’Est, dengan bodi penuh, jendela, dan pintu dengan desain yang sama menurunkan lantai di lantai bawah agar pusat gravitasi tetap rendah.

Gerbong Vidard memiliki tinggi total 13 kaki 8 inci (4,17 m) dengan tinggi kepala di bagian bawah gerbong hanya 5 kaki 5 inci (1,65 m). Gerbong tersebut berkapasitas 80 orang (kelas tiga) dengan kendaraan dua gardan seberat 13 ton bila terisi penuh.

The Chicago, Burlington dan Quincy Railroad ditempatkan mobil bilevel di layanan komuter di daerah Chicago pada tahun 1950. Ini adalah sukses, dan menyebabkan Atchison, Topeka dan Santa Fe Railway memperkenalkan jarak jauh Hi-Level mobil di Chicago- Los Angeles El Capitan streamliner pada tahun 1954.

Pada tahun 1968, empat mobil listrik tingkat ganda eksperimental mulai beroperasi di Sydney, Australia yang memungkinkan kereta penumpang Electric Multiple Unit bertingkat ganda pertama di dunia. Bisa dikatakan kereta dua tingkan ini memiliki desain yang cukup unik yang mana biasanya termasuk menurunkan lantai bawah ke bawah tingkat atas roda sehingga lebih dekat ke rel.

Desain ini cocok untuk melintas di bawah jembatan, terowongan dan kabel listrik. Untuk keselamatan, desain ini juga meminimalkan ketinggian mobil dan menurunkan pusat gravitasi. Namun desain kereta bertingkat juga bergantung pada ketinggian platform stasiun kereta ada tiga desain yang dapat digunakan untuk platform entry dan high yang memerlukan penggunaan desain mobil split level.

Ini di mana pintu terletak di tingkat tengah dengan akses ke tingkat atas atau bawah yang bercabang dengan tangga untuk naik dan turun. Untuk peron stasiun kereta rendah, digunakan desain “dua lantai” dengan pintu masuk tingkat ke lantai bawah. Kadang-kadang yang ketiga, desain “roda dua lantai di atas” yang sangat tinggi digunakan.

Baca juga: Sydney Hadirkan Kereta Double Deck Terbaru dari Korea Selatan, Mengular di 2020

Ini adalah desain gerbong berlantai satu tradisional “dengan lantai dua” yang, jika menggunakan platform rendah, memerlukan tangga ke ketinggian lantai tradisional dan kemudian tangga internal naik ke lantai atas. Kereta bertingkat ini sudah banyak digunakan di berbagai belahan dunia baik Eropa, Amerika dan Asia. Penggunaanya juga ada yang untuk kereta komuter maupun jarak jauh.

Terbaru, MH370 Diklaim Jatuh di Samudera Hindia pada Koordinat Ini! Peneliti Berani Taruhan

Pencarian pesawat Boeing 777-200ER Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang pada 8 Maret 2014 mulai menemukan titik terang. Terbaru, pesawat tersebut diklaim jatuh di koordinat lintang 39’10 S, 88’18E, jauh di sebelah Selatan Samudera Hindia. Oleh karena itu, pencarian dasar laut harus sesegera mungkin dimulai untuk membuktikan klaim tersebut.

Baca juga: Akibat Virus Corona, Peringatan Tragedi MH370 Dilakukan Via Streaming

Dilansir nzherald.co.nz, sejak hilang dengan membawa 239 penumpang dan awak, pencarian MH370 yang dipimpin oleh Australia dan Malaysia sedikitnya telah menghabiskan US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun (kurs 14.651) di area lebih dari 120.000 kilometer persegi hingga 2018 lalu. Namun, masih belum membuahkan hasil.

Setelah lama tak terdengar, kabar pencarian pesawat MH370 kembali menyeruak usai sekelompok pakar penerbangan mengklaim berhasil menemukan titik koordinat lokasi hilangnya pesawat. Klaim dari tim yang terdiri dari Victor Iannello, Bobby Ulich, Richard Godfrey, dan Andrew Banks ini pun diunggah di situs berita penerbangan, AirLive, akhir pekan lalu.

Dalam laporan tersebut, Byron Bailey (dan timnya) mengklaim bahwa pesawat berada di sekitar koordinat S34.2342 dan E93.7875, tepatnya di koordinat lintang 39’10 S, 88’18E, sekitar 2.070 km di lepas pantai Perth, Australia. Titik tersebut berjarak 100 mil laut dari titik perkiraan terakhir dan ia menjelaskan bahwa proses penyelidikan selama ini mencari di tempat yang salah.

Selain itu, ia mengklaim bahwa pencarian berada dalam jarak 30 km dari tempatnya memperkirakan bahwa puing-puing pesawat berada. Bailey juga percaya bahwa pilot berusaha untuk membuang pesawat sejauh mungkin ke selatan sehingga puing-puing kecil dapat ditemukan. Dengan begitu, tim ini sedikit mendukung teori bahwa pilot Zaharie Ahmad Shah berniat untuk membajak MH370. Seolah yakin dengan temuannya dan tim, ia pun berani bertaruh atas rumahnya.

Melengkapi Bailey, Victor Iannello juga menegaskan bahwa “Ada kemungkinan yang lebih baik dari sekedar kemungkinan (pada umumnya). Karena itu, tim yang berbasis di Amerika Serikat ini menyerukan agar proses pencarian dasar laut secepatnya dimulai.

Baca juga: Para Ahli Kembali Temukan Titik Lokasi Pencaraian Terbaru Malaysia Airlines MH370!

Sebelum muncul pekan lalu, empat orang dalam tim tersebut juga pernah mengklaim telah menemukan lokasi jatuh atau hilangnya pesawat MH370 pada Februari lalu. Kala itu, penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa lintasan terakhir MH370 kemungkinan besar di sepanjang jalur selatan atau sepanjang bujur E93.7875°. Kemudian, tim juga fokus pada tiga kasus yang masih diamati lebih jauh, masing-masing dengan area pencarian yang saling berkaitan.

Area pencarian prioritas tertinggi terapat di 6.719 NM2 (23.050 km2) mengasumsikan tidak ada input pilot setelah kehabisan bahan bakar. Area pencarian prioritas tertinggi berikutnya mencakup 6.300 NM2 (22.000 km2), dan mengasumsikan ada luncuran ke arah selatan setelah kehabisan bahan bakar. Prioritas terendah adalah luncuran terkendali ke arah yang sewenang-wenang dengan luas sekitar 48.400 NM2 (166.000 km2).